Selasa, 25 Oktober 2016

Sejarah motif Batik Pekalongan

Terima kasih sudah liat pos kami ..

Di sini saya akan jelaskan sejarah Batik Pekalongan ..
Dan apabila anda pernah ke Pekalongan, anda bisa mengunjungi museum Batik Pekalongan ..



Lokasinya di Jl. Jetayu No. 3, Pekalongan Utara, Jawa Tengah.

Di sana berbagai macam motif batik beserta penjelasannya ada disana, dan kalau mau belajar cara membuat batik disana bisa kita membuat motif batik sesuai selera kita dengan bahan canting dan malam atau lilin yang dipanaskan.

Alat membuat batik pun berbagai macam ada yang model canting, cap-capan dan printing yang dikerjakan oleh mesin. Bayar tiket masuk disana sekitar Rp 5.000,- dan buka dari jam 9 pagi sampai jam 3 sore..


Sejarah Batik Pekalongan

Sejarah batik pekalongan, yang buat batik pastinya orang Pekalongan asli, enggak mungkin orang solo atau pun orang jogja, beda corak dan yang membedakan coraknya saya masih belum tahu, mungkin tingkat kerumitan membuat pola lah yang bikin beda.

Rata-rata orang pekalongan mayoritas pengrajin batik dan dilakukan di rumah (Home Industry), jadi enggak heran apabila anda jalan-jalan ke kota pekalongan dan anda iseng-iseng ke kota Pekalongan sebelah Utara dan Selatan, pasti anda akan melihat jemuran kain panjang dengan gambar batik warna warni, makanya kenapa Pekalongan dijuluki sebagai Kota Batik

Sejarah batik pekalongan sendiri tidak tercatat secara resmi kapan mulai dikenal di Pekalongan, namun menurut perkiraan batik sudah ada di Pekalongan sekitar tahun 1800. Bahkan menurut informasi yang tercatat di Disperindag, pola batik itu ada yang dibuat 1802, seperti pola pohon kecil berupa bahan baju.

Namun perkembangan yang signifikan diperkirakan terjadi setelah perang besar pada tahun 1825-1830 di kerajaan Mataram yang sering disebut dengan perang Diponegoro atau perang Jawa. Dengan terjadinya peperangan ini mendesak keluarga kraton serta para pengikutnya banyak yang meninggalkan daerah kerajaan. Mereka kemudian tersebar ke arah Timur serta Barat. Kemudian di daerah – daerah baru tersebut para keluarga serta pengikutnya mengembangkan batik.

Ke timur batik Solo serta Yogyakarta menyempurnakan corak batik yang telah ada di Mojokerto serta Tulungagung hingga menyebar ke Gresik, Surabaya serta Madura. Sedang ke arah Barat batik berkembang di Banyumas, Kebumen, Tegal, Cirebon serta Pekalongan. Dengan adanya migrasi ini, maka batik pekalongan yang telah ada sebelumnya semakin berkembang.

Seiring berjalannya waktu, Batik Pekalongan mengalami perkembangan pesat dibandingkan dengan daerah lain. Di daerah ini batik berkembang di sekitar daerah pantai, yaitu di daerah Pekalongan kota serta daerah Buaran, Pekajangan serta Wonopringgo.

Perjumpaan masyarakat Pekalongan dengan berbagai bangsa seperti Tiongkok, Belanda, Arab, Asia, Melayu serta Jepang pada zaman lampau mampu mewarnai dinamika pada desain dan pola serta tata warna seni batik di Pekalongan.

Oleh karena itu beberapa jenis pola batik hasil pengaruh dari berbagai negara tersebut yang kemudian dikenal sebagai identitas batik peklaongan. Desain itu, yaitu batik Jlamprang, diilhami dari Negeri Asia serta Arab. Lalu batik Encim serta Klengenan, dipengaruhi oleh peranakan Tiongkok. Batik Belanda, batik Pagi Uncomfortable, serta batik Hokokai, tumbuh pesat sejak pendudukan Jepang.

Perkembangan budaya teknik cetak batik tutup celup dengan menggunakan malam (lilin) di atas kain yang kemudian disebut batik, memang tak bisa dilepaskan dari pengaruh negara-negara itu. Ini memperlihatkan konteks kelenturan batik dari masa ke masa.

Batik Pekalongan menjadi sangat khas karena bertopang sepenuhnya pada ratusan pengusaha kecil, bukan pada segelintir pengusaha bermodal besar. Sejak berpuluh tahun lampau hingga sekarang, sebagian besar proses produksi batik Pekalongan dikerjakan di rumah-rumah. Akibatnya, batik Pekalongan menyatu erat dengan kehidupan masyarakat Pekalongan yang kini terbagi dalam dua wilayah administratif, yakni Kotamadya Pekalongan serta Kabupaten Pekalongan. untuk kabupaten pekalongan ada batik pekajangan dengan simbol koperasi batiknya

Pasang surut perkembangan batik di pekalongan, memperlihatkan Pekalongan layak menjadi ikon bagi perkembangan batik di Nusantara. Ikon bagi karya seni yang tak pernah menyerah dengan perkembangan zaman serta selalu dinamis. Kini batik sudah menjadi denyut nadi kehidupan sehari-hari warga Pekalongan serta merupakan salah satu produk unggulan. Hal itu disebabkan banyaknya industri yang menghasilkan produk batik. Karena terkenal dengan produk batiknya, Pekalongan dikenal sebagai Kota Batik. Julukan itu datang dari suatu tradisi yang cukup lama berakar di Pekalongan. Selama periode yang panjang itulah, aneka sifat, ragam kegunaan, jenis rancangan, serta mutu batik ditentukan oleh iklim serta keberadaan serat-serat setempat, faktor sejarah, perdagangan serta kesiapan masyarakatnya dalam menerima paham serta pemikiran baru.

Batik yang merupakan karya seni budaya yang dikagumi dunia, diantara ragam tradisional yang dihasilkan dengan teknologi celup rintang, tidak satu pun yang mampu hadir seindah serta sehalus batik Pekalongan.


Proses pencelupan warna kain batik,



Proses pembuatan batik dengan canting dengan malam/lilin yang dipanaskan,



Kalau anda belum tahu lokasi jembatan/brug Lodji, Lokasinya di lapangan Jetayu dan Jembatan itu enggak jauh lokasinya dengan museum Batik.



Sekian informasi sejarah motif Batik pekalongan ..
Dan jangan lupa untuk commen dibawah sebagai pengganti like yaa ..

Terima kasih ..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan commen apabila ada yang ditanyakan.